Ilustrasi Penggunaan Aperture, Shutter Speed, ISO
Sebelumnya saya telah menulis
pembahasan tentang segitiga eksposur (exposure triangle). Jadi pada
artikel ini saya tak perlu panjang lebar lagi menjelaskan lebih dalam tentang
segitiga eksposur. Namun saya akan memberikan contoh berupa ilustrasi hasil
dari penggunaan aperture, shutter speed, dan ISO pada nilai tertentu.
1.
Aperture / Diafragma
Sesuai gambar ilustrasi di atas, contoh aperture dimulai dari pembukaan terkecil (diwakili nilai terbesar yaitu f/32) sampai ke pembukaan maksimal (diwakili nilai terkecil yaitu f/1.4).
Pada pembukaan aperture atau
diafragma terkecil, ruang ketajaman yang dihasilkan sangat luas bahkan hampir
tidak terjadi blur pada background. Begitu pula sebaliknya pada pembukaan
aperture terbesar, ruang ketajaman terjadi namun hanya sebatas pada area subjek
saja dan terjadi blur pada background. Inilah cara kerja ruang ketajaman yang
dikenal sebagai Dept of field
yang erat hubungannya dengan aperture.
Untuk pembahasan lengkap tentang
aperture atau diafragma dan cara menggunakannya,
2.
Shutter Speed
Sesuai gambar ilustrasi di atas,
contoh shutter speed dimulai dari nilai tercepat 1/1000 sampai nilai paling
lambat 1/2.
Untuk shutter speed yang sangat
cepat mampuh menangkap gerakan subjek yang cepat pula seperti aktivitas
olahraga. Teknik ini disebut juga sebagai "membekukan subjek".
Sedangkan pada shutter speed lambat tidak dapat digunakan untuk menangkap
subjek bergerak cepat. Namun bukan berarti ini harus dihindari. Sebaliknya
shutter speed lambat memliki penempatan untuk situasi tertentu bahkan Anda bisa
berkreasi dengan shutter lambat. Apakah Anda pernah melihat foto ombak dilaut
atau arus air disungai yang terlihat seperti asap? Itulah salah satu kegunaan
shutter speed lambat yang menggunakan teknik bulb
3. ISO
Sesuai gambar ilustrasi di atas, contoh ISO dimulai dari nilai paling rendah yaitu 50 (umumnya 100) dan nilai tertinggi yaitu 25600 (umumnya 32000).
Penggunaan ISO yang aman dan yang sering direkomendasikan adalah 100 - 800. Nilai ISO tinggi di atas itu akan muncul "noise" (bintik-bintik) pada gambar. Semakin tinggi ISO yang Anda gunakan maka semakin keras dan banyak noise yang timbul. Oleh sebab itu harus hati-hati menggunakan ISO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMA KASIH TELAH MEMBERIKAN KOMENTAR ANDA
SEMOGA MENJADI MOTIFASI KITA UNTUK LEBIH MAJU